Sabtu, 21 Maret 2015

Selamatkan Lingkungan Hidup Kita

Haiiii, ketemu lagi sama saya. Gimana kabarnya? Baik-baik aja kan? Hehee Baru mulai mau ngeposting lagi nih. Semoga bermanfaat yaaaaa;;)
 



Ternyata tidak harus jadi aktivis lingkungan à la Greenpeace yang berperahu kencang menuju kapal pemburu ikan paus, berdemonstrasi di depan gedung pertemuan WTO setiap tahun, atau berdiri tegar memblokade traktor dan mesin berat lainnya milik perusahaan kayu di tengah-tengah hutan Kalimantan, untuk bisa menyelamatkan lingkungan.
Dulu saya berpikir seperti itu, dan sempat miris karena tidak punya keberanian untuk menjadi aktivis.
Tapi ternyata saya salah, banyak jalan menuju Roma, seperti juga banyak cara untuk melindungi lingkungan.
Jadi bagaimana caranya untuk hidup yang ramah lingkungan?
 Rubah pola belanja
Membeli produk dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan.
Tak jarang kita lihat di pasaran, produk yang memiliki kemasan yang sangat canggih, apik, tapi sayangnya kurang ramah lingkungan.
Coba lihat produk biskuit, kadang bungkusnya berlapis-lapis.
Lapisan luar, karton, kemudian diberi lapisan plastik dicampur alumunium, kemudian masih lagi dibungkus per-individual dengan plastik. Bayangkan berapa jumlah sampah yang dihasilkan hanya dengan mengkonsumsi satu biskuit!
Pilihlah produk daur ulang ketika tersedia.
Kalau memungkinkan, pilihlah kertas, amplop, dan buku hasil daur ulang.
Utamakan kompos hasil daur ulang sampah rumah tangga daripada pupuk kimiawi lainnya.
Pilihlah peralatan dan produk elektronik yang hemat energi.
Contoh gampangnya saja, dengan memilih bohlam lampu yang hemat energi. Saya rasa sudah banyak beredar di pasaran Indonesia.
Memang harganya jauh lebih mahal, tapi jauh lebih hemat energi dan lebih tahan lama.
Energi listrik yang disedot jauh lebih sedikit, rekening listrik jadi lebih murah, dan kalau semakin banyak pengguna listrik memilih produk elektronik yang hemat energi, energi listrik yang dibutuhkan dan digunakan pun jadi lebih berkurang dan mungkin…..…mungkin ya, tidak ada lagi jadwal mati lampu akibat minimnya tenaga listrik yang bisa disalurkan oleh PLN ke setiap rumah.
Mesin cuci, komputer, lemari pendingin, dsb, sekarang juga sudah banyak yang memiliki tipe hemat energi.
Membeli mesin macam ini bisa menjadi cara investasi yang pintar dan ramah lingkungan.
Belanja di dekat rumah.
Dengan memilih untuk berbelanja di tempat yang lebih dekat, kita tidak perlu menggunakan mobil dan artinya mencegah polusi kendaraan.
 Rubah pola konsumsi
Konsumsi produk bio dan kurangi mengkonsumsi daging merah.
Produk bio maksudnya produk yang dihasilkan dengan tidak menggunakan bahan pestisida dan bahan kimiawi lainnya, atau sekarang lebih populer dengan sebutan makanan organik.
Mungkin banyak yang tidak tahu, tapi selain dianggap sebagai salah satu penyebab penyakit kanker, pestisida juga adalah salah satu penyebab polusi air tanah.

 Hemat di rumah
Banyak cara untuk menghemat listrik:
Mematikan lampu ketika keluar ruangan, mematikan TV atau radio ketika tidak ada yang menonton atau menyimak, dan mematikan komputer atau TV secara total dan tidak membiarkannya “stand-by” semalaman.
Mematikan TV lewat alat pengontrol jarak jauh biasanya tidak akan mematikan TV secara total.
Beberapa peralatan elektronik juga tetap menyedot listrik selama kabel sumber energinya tidak dicabut dari colokan di dinding.
Air juga perlu dihemat.
Dari yang tidak membiarkan keran air selalu mengucurkan air bila tidak perlu, sampai memanfaatkan air hujan untuk menyiram tanaman di pekarangan.
 Hemat di kantor
Gunakan printer hanya kalau benar-benar perlu.
Jangan mentang-mentang ada printer gratis main cetak berbagai artikel atau email yang tidak perlu.
Hemat kertas. Cetak dengan menggunakan kedua sisi kertas, dan gunakan kertas kembali bila memungkinkan. Sisi kosong kertas bisa digunakan untuk mencetak draft surat atau untuk menulis.  Lumayan, bisa menghemat kertas dan menumbuhkan sadar lingkungan di diri para pegawai kantor.
Gunakan lampu hanya kalau benar-benar perlu.
Terkadang kita punya kebiasaan otomatis, masuk kantor langsung menghidupkan lampu ruangan.
Padahal terkadang kita tetap bisa bekerja dengan baik menggunakan penerangan alami.
Cintailah tangga. Bagi mereka yang berkantor di gedung bertingkat, kalau memungkinkan lebih baik gunakan tangga daripada lift.
Lima tingkat masih bisa kan dicapai dengan naik tangga, beda kasusnya kalau harus merayap sampai lantai 10 ( kalau yang ini dijamin bisa langsung gempor…….. ).
 Hemat di perjalanan
Sarannya cukup klasik:
Hemat penggunaan mobil pribadi, utamakan penggunakan transportasi publik.
Hindari pemakaian mobil 4×4 yang boros energi, dan gunakan alat transportasi alternatif seperti sepeda, atau jalan kaki.
Hindari penggunaan alat pendingin di dalam mobil (iya saya tahu, kebijakan yang cukup mustahil bagi mereka yang tinggal di Jakarta), dan kalau memungkinkan berbagi mobil dengan teman atau tetangga.
Berbagi mobil, maksudnya dengan menggunakan mobil bersama-sama, dari rumah ke kantor misalnya, ongkos bensin dan servis bisa ditanggung ramai-ramai dan polusi kendaraan pun jadi berkurang.
Intinya, tidak mustahil untuk merubah pola hidup menjadi lebih ramah lingkungan.
Kita bisa tetap hidup dengan nyaman sambil menyelamatkan lingkungan bagi anak-cucu.

Semoga bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari yaaa para pembaca;)



Daftar Pustaka
https://bundadontworry.wordpress.com/2011/06/04/selamatkan-lingkungan-setiap-hari/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar